• Post 1 Gunung Rinjani
    Perjalanan setelah turun dari Post 1 Pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani
Komunitas Penggemar Jip Sakra

Kamis, 06 Februari 2014

Even "LJC Fun Off-Road"

Sabtu, 18 Januari merupakan hari yang cukup menggembirakan bagi anak anak Sakra 4WD Team. Bagaimana tidak, event Fun Off Road yang di selenggarakan oleh anak anak LJC itu di ikuti dan menurunkan 6 kendaraan yang berkompetisi. 3 kendaraan ikut dalam kelas standar yang di wakili oleh Ogem Renkem, Imong dan H. Mansur. sedangkan untuk kelas 1000 di wakili olej Dian Boon, Elon dan Tuan Yar. 
Dan yang lebih menggembirakan lagi dari 6 kendaraan yang ikut turun berkompetisi itu, setengahnya bisa mendapatkan jawara dan membaa pulang hadiah. Imong dan Ogem berhasil menjuarai posisi ke-2 dan ke-3 dalam kelas standar, sementara Dian Boon berhasil menempati posisi ke-4 dalam kelas 1000.
Merupakan sebuah peningkatan prestasi yang cukup baik bagi anak anak sakra ini, walau terhitung masih belia dalam ajang Off Road, namun mampu menmpatkan wakilnya dalam deretan Offroader yang di beri penghargaan karena prestasi.
Keberhasilan ini semoga dapat memberi semangat lagi bagi teman teman jipper sakra, agar bisa membawa harum nama anak anak sakra dan lombok timur tentunya. So,,, persiapkan dirimu jipper jipper sakra untuk kompetisi kompetisi berikutnya ya...

Kamis, 09 Mei 2013

Jelajah Pantai Pink dengan Jip, mengasykkan lo...


Pantai Pink Lombok sebenarnya bukan temuan baru untuk Destinasi dan Objek Wisata Lombok. Pantai yang sebenarnya bernama Pantai Tangsi ini disebut sebagai Pantai Pink karena warna pasirnya yang di dominasi oleh warna Pink.  Pantai yang berlokasi di desa kecil Sekaroh, Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur ini merupakan bagian dari Pantai Tanjung Ringgit, namun karena lokasi dan infrastruktur Jalan yang mungkin kurang memadai sehingga Pantai Pink ini menjadi tidak terekspose media dan wisatawan.
Tangsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan kata “asrama” atau “barak”. Entah bagaimana sejarah awal mulanya, namun jika melirik dari keadaan lingkungan sekitarnya, mungkin di tempat ini dulunya adalah lokasi yang dijadikan markas tentara Jepang. Hal itu dibuktikan dengan adanya gua buatan dan juga sebuah Meriam peninggalan Penjajah Jepang.
Satu hal yang menjadi daya tarik dari Pantai Tangsi / Pantai Pink adalah pasirnya yang berwarna Pink alias Merah Muda. Jika  dan di Indonesia cuma ada dua lho pantai yang berpasir Pink, salah satunya adalah yang berlokasi di Pulau Komodo NTT. Kalau dilihat lebih dekat, sebenarnya warna asli pasir Pantai ini sebenarnya putih, namun karena bercampur dengan serpihan serpihan terumbu karang yang berwarna pink, seiring prosesi alam lalu serpihan serpihan terumbu karang ini kemudian menyatu dan membentuk warna merah muda, apalagi saat terkena air laut dan terpapar sinar matahari, sehingga warna Pink nya jelas sekali terlihat.
Selain pasir pantainya yang berwarna khas pink, Pantai ini juga memiliki panorama alam yang sangat mengesankan. Dikelilingi oleh tebing – tebing yang cukup tinggi dengan berugak (semacam pondok / pendopo) diatasnya yang disediakan untuk  para wisatawan menikmati hamparan lautan lepas. Pemandangan dari atas tebing juga akan membuat anda terpukau dengan panorama indah dibawah tebing. Aroma air laut yang khas, belaian hembusan angin dan suara ombak yang membentur karang membuat hati siapapun yang berkunjung kesini menjadi tenang.
Untuk mencapai lokasi Pantai Tangsi / Pantai Pink membutuhkan waktu dua jam dari Kota Mataram, jarak yang lumayan jauh. Rutenya sama persis dengan Rute menuju Tanjung Ringgit, karena memang lokasi keduanya berdekatan. Hanya saja Pintu masuk Pantai Tangsi berada di sebelah kiri, sekitar 1 KM sebelum Tanjung Ringgit. Nah di Pintu masuknya itu ada petunjuk/ rambu kecil disebelah kiri jalan bertuliskan “Pantai PINK 50 meter”
Bagi para Jipper, memasuki taman wisata kawasan Hutan sekaroh tempat pantai Pink ini berada tidaklah sulit, justru menyenangkan karena bias menjadi medan bermainnya anak anak Jiper Sakra 4WD Team. Melihat keindahan kawasan wisata pantai pink secara menyeluruh haruslah naik di bukit yg tertinggi, sehingga terlihat sempurna dan sangat indah, seperti yang di lakukan salah satu anak anak Jiper Sakra 4WD Team yang satu ini. Ya namanya Ogem, dengan mobil RENKEM yang di bawanya, bisa mengajak Anak beserta Istrinya naik ke bukit bukit yang ada di kawasan wisata Pantai Pink, Waow… Asyk kan kawan…
Pantai Pink  memiliki arus yang cukup tenang dengan deburan ombak yang sangat kecil, sehingga asik untuk bermain – main dan tidak membahayakan. Jika sempat bersnorkeling, maka anda akan dibuat takjub oleh terumbu terumbu karangnya yang sangat indah. Walaupun sebagian titik terumbu terumbu karang yang terlihat hanya berupa sisa sisa terumbu karang yang sudah hancur oleh jangkar – jangkar perahu para Nelayan.

Rabu, 12 Desember 2012

Berkendara Aman Bagi Para Off-Roader



Berkendara off-road bukanlah petualangan yang berbahaya, Sakra 4WD Team memberi tips supaya tetap aman saat melintas di jalur yang jarang ditempuh.


1. Tekanan angin
Ketika melintasi jalan berlumpur atau berpasir, atau jalan yang dipenuhi batu besar, tekanan angin pada ban sebaiknya dikurangi. Pengurangan tekanan angin dapat menambah area kontak ban yang menyentuh permukaan jalan, yang disebut dengan contact patch. Semakin besar contact patch, semakin besar daya cengkeram serta traksi yang Anda dapatkan. Di jalan berpasir, Anda perlu mengeluarkan lebih banyak angin dari ban, namun jangan sampai kurang dari 16 PSI. Semakin rendah tekanan angin, semakin tinggi resiko ban lepas dari rim. Untuk kondisi lain, menurunkan tekanan angin sebesar 3 hingga 4 PSI seharusnya cukup dalam memberi tambahan traksi yang Anda perlukan.

2. Pastikan Anda mempunyai perlengkapan perbaikan yang tepat serta memadai.
Anda akan memerlukan perlengkapan misalnya tambang serta pengait yang kuat. Pengait harus cukup kuat untuk menahan tarikan tambang penarik. Ranger memiliki titik pemulihan tarik sebesar 6400 kg. Oleh sebab itu, pengait harus dapat menahan daya sebesar 6400 kg atau lebih.


3. Pahami jalan yang hendak ditempuh.
Dengan memperhatikan jalan, tidak hanya yang berada di depan, Anda dapat memilih roda gigi atau mode berkendara yang sesuai untuk memastikan Anda memiliki torsi serta kecepatan mesin dan kecepatan kendaraan yang tepat sebelum mencoba manuver yang sulit.
Serta, bila Anda menghadapi genangan, rawa yang dalam, atau gundukan pasir yang tinggi, maka Anda harus selalu waspada. Bila memungkinkan, keluarlah dari mobil dan periksa keadaan sekeliling untuk menghindari kejutan yang tidak menyenangkan. Setelah Anda mengetahui apa yang akan Anda hadapi, Anda bisa merencanakan jalan yang paling aman dan stabil.

4. Periksa kedalaman ketika melintasi genangan air.
Keluarlah dari kendaraan, kemudian periksa kedalaman genangan sebelum melintasinya. Saat memeriksa kedalaman air, pahami juga jenis tanah yang terletak di bawah genangan air tersebut. Apakah tanahnya dalam dan berlumpur, ataukah dipenuhi batu berlubang? Genangan air mungkin memiliki bagian yang dangkal serta dalam. Anda kemudian dapat menyimpulkan jalur terbaik untuk melintasi genangan tersebut. Ketika berkendara melintasi genangan yang dalam, sangatlah penting untuk mempertahankan kecepatan yang lambat serta stabil, serta tidak berhenti di tengah jalan. Mempertahankan kecepatan yang stabil akan menjaga tekanan pada transmisi dan diferensial, yang akan menahan air memasuki diferensial. Ranger memiliki tabung saluran udara pada transmisi dan diferensial untuk menahan masuknya air, namun bila mobil berhenti, selalu ada kemungkinan masuknya air.

5. Kenali bagian terendah kendaraan Anda, terutama diferensial.
Lihat ke bagian bawah kendaraan serta kenali konstruksinya. Anda perlu mengetahui kemampuan serta bagian bawah mobil Anda. Jika Anda mulai mendengar suara gesekan saat berkendara melintasi jalan berbatu, Anda dapat memutuskan aman untuk melanjutkan perjalanan karena Anda mengetahui bagian mobil yang terkena.
Ketika melintasi cekungan atau jalan berbatu, salah satu cara menambah ground clearance merupakan menaikkan satu roda ke atas batu yang juga akan menaikkan kendaraan. Jika Anda menjaga ketinggian kendaraan, hal ini dapat mencegah bagian bawah kendaraan mengenai jalan.

6. Selalu pegang kemudi dengan kedua belah tangan.
Ketika melintasi jalan berbatu, roda kadang menghantam cekungan atau batu, yang mengakibatkan kemudi berputar. Bila Anda tidak memegang kemudi dengan kedua belah tangan, Anda dapat kehilangan kendali kendaraan. Pastikan juga ibu jari Anda tidak berada di atas kemudi, sehingga tidak terkena saat kemudi berputar. Hal seperti ini bisa terjadi tanpa disangka-sangka, jadi Anda perlu siap menghadapinya dengan menjaga kedua tangan tetap pada kemudi serta ibu jari di bawah kemudi.

Rabu, 21 November 2012

Mengendarai 4 WD ala Sakra 4X4 Team


SAKRA, - Banyak orang yang mengatakan bahwa ketika akan offroad dengan kendaraan 4WD kita hanya cukup memindahkan persneling ke 4-L dan berangkat, segala halangan akan dapat dilalui. Namun, pada kenyataannya tidak sesederhana itu, ada beberapa tips dari Anak-anak Jip Sakra 4X4 Team yang mungkin bisa menjadi panduan Anda. 
Sebenarnya banyak yang perlu dan tidak boleh dilakukan dalam offroad seperti, ketika melewati jalan tanah, tetap di jalur Anda. Ini sangat penting karena banyak yang berpikir kalau offroad berarti mengemudi kemana saja selama dapat dilewati, berkendaralah di tengah jalur untuk menghindari meluasnya jalan tanah. Jangan membuat jalur baru, memutar, atau memotong jalur. Jika ada halangan, lewati dengan satu roda per satu roda dan jika ada pohon tumbang coba untuk dipindahkan dulu atau lewati dari sisi lain, juga jangan mencoba melewati langsung, jangan sampai bagian belakang mobil anda melayang (tidak menginjak tanah). Hal inipun lebih sering terjadi daripada bagian depan yang melayang. Ketika anda melalui sungai kecil, usahakan roda tetap di pinggir sungai walaupun sungai kecil tersebut lebih lebar dari mobil Anda. Jaga keseimbangan mobil dan Jalan pelan pertahankan kendali, dan jaga tetap seimbang. Jangan mencoba memiringkan mobil, Jika tiba-tiba jalannya berlubang, mobil dapat tergelincir. Dan jika Anda merasa miring, cepat luruskan, tambahkan tenaga dorong dengan lembut sampai roda kembali seimbang, dan kembali ke arah yang Anda inginkan. 
Jika Anda harus menyeberangi sungai, lakukan pada tempat yang jelas dan periksa kedalaman sebelum Anda lakukan.  Seberangi sungai dengan sudut 90 derajat untuk mengurangi kerusakan akibat dasar sungai yang tak rata, usahakan agar udara tetap ada disekitar mesin dan roda bila air setinggi bemper. Jalan pelan dan jangan mengebut Gunakan persneling rendah untuk melalui halangan dan jangan sampai mobil Anda berguncang dan melompat, penting untuk memperhatikan kecepatan, karena ban pada permukaan gravel memiliki traksi terbatas untuk mengerem. Jangan mengemudi miring di bukit, Lurus ke atas atau lurus ke bawah dan jangan menanjak secara miring. Anda dapat tergelincir bahkan bisa terguling, gunakan persneling rendah saat menanjak atau menurun.  Jangan memaksa mesin di lumpur, pasir, atau tanah lembek. Jika Anda tidak dapat menghindari lumpur, gunakan persneling rendah dan tenaga yang cukup untuk mempertahankan momentum, membuat roda berputar cepat hanya akan membuat Anda semakin tenggelam. Jika Anda merasa kehilangan traksi, putar kemudi dengan cepat dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Kadangkala ini membuat 'gigitan' roda lebih bagus. Jangan berbelok pada daerah tak stabil atau jalur sempit dan menanjak, Anda dapat terguling Jika Anda menuruni bukit dengan mundur, lakukan secara lurus tanpa membelokkan kemudi. Gunakan persneling rendah agar mobil tidak bertambah cepat dan hemat rem Anda. Jika mengerem, lakukan dengan pelan untuk menghindari kepanasan dan rem blong.
Demikian Tips mengendarai mobil 4 WD dari Kami dan semoga bermanfaat, Sukses selalu untuk Anak-anak Sakra 4X4 Team…