Berkendara off-road bukanlah
petualangan yang berbahaya, Sakra 4WD Team memberi tips supaya tetap aman saat
melintas di jalur yang jarang ditempuh.
1.
Tekanan angin
Ketika melintasi jalan
berlumpur atau berpasir, atau jalan yang dipenuhi batu besar, tekanan angin
pada ban sebaiknya dikurangi. Pengurangan tekanan angin dapat menambah area
kontak ban yang menyentuh permukaan jalan, yang disebut dengan contact patch. Semakin
besar contact patch, semakin besar daya cengkeram serta traksi yang Anda
dapatkan. Di jalan berpasir, Anda perlu mengeluarkan lebih banyak angin dari
ban, namun jangan sampai kurang dari 16 PSI. Semakin rendah tekanan angin,
semakin tinggi resiko ban lepas dari rim. Untuk kondisi lain, menurunkan
tekanan angin sebesar 3 hingga 4 PSI seharusnya cukup dalam memberi tambahan
traksi yang Anda perlukan.
2.
Pastikan Anda mempunyai perlengkapan perbaikan yang tepat serta memadai.
Anda akan memerlukan perlengkapan
misalnya tambang serta pengait yang kuat. Pengait harus cukup kuat untuk
menahan tarikan tambang penarik. Ranger memiliki titik pemulihan tarik sebesar
6400 kg. Oleh sebab itu, pengait harus dapat menahan daya sebesar 6400 kg atau
lebih.
Dengan memperhatikan jalan,
tidak hanya yang berada di depan, Anda dapat memilih roda gigi atau mode
berkendara yang sesuai untuk memastikan Anda memiliki torsi serta kecepatan
mesin dan kecepatan kendaraan yang tepat sebelum mencoba manuver yang sulit.
Serta, bila Anda menghadapi
genangan, rawa yang dalam, atau gundukan pasir yang tinggi, maka Anda harus
selalu waspada. Bila memungkinkan, keluarlah dari mobil dan periksa keadaan
sekeliling untuk menghindari kejutan yang tidak menyenangkan. Setelah Anda
mengetahui apa yang akan Anda hadapi, Anda bisa merencanakan jalan yang paling
aman dan stabil.
4.
Periksa kedalaman ketika melintasi genangan air.
Keluarlah dari kendaraan,
kemudian periksa kedalaman genangan sebelum melintasinya. Saat memeriksa
kedalaman air, pahami juga jenis tanah yang terletak di bawah genangan air
tersebut. Apakah tanahnya dalam dan berlumpur, ataukah dipenuhi batu berlubang?
Genangan air mungkin memiliki bagian yang dangkal serta dalam. Anda kemudian
dapat menyimpulkan jalur terbaik untuk melintasi genangan tersebut. Ketika
berkendara melintasi genangan yang dalam, sangatlah penting untuk
mempertahankan kecepatan yang lambat serta stabil, serta tidak berhenti di
tengah jalan. Mempertahankan kecepatan yang stabil akan menjaga tekanan pada
transmisi dan diferensial, yang akan menahan air memasuki diferensial. Ranger
memiliki tabung saluran udara pada transmisi dan diferensial untuk menahan
masuknya air, namun bila mobil berhenti, selalu ada kemungkinan masuknya air.
Lihat ke bagian bawah
kendaraan serta kenali konstruksinya. Anda perlu mengetahui kemampuan serta
bagian bawah mobil Anda. Jika Anda mulai mendengar suara gesekan saat
berkendara melintasi jalan berbatu, Anda dapat memutuskan aman untuk
melanjutkan perjalanan karena Anda mengetahui bagian mobil yang terkena.
Ketika melintasi cekungan atau
jalan berbatu, salah satu cara menambah ground clearance merupakan menaikkan
satu roda ke atas batu yang juga akan menaikkan kendaraan. Jika Anda menjaga
ketinggian kendaraan, hal ini dapat mencegah bagian bawah kendaraan mengenai
jalan.
6.
Selalu pegang kemudi dengan kedua belah tangan.
Ketika
melintasi jalan berbatu, roda kadang menghantam cekungan atau batu, yang
mengakibatkan kemudi berputar. Bila Anda tidak memegang kemudi dengan kedua
belah tangan, Anda dapat kehilangan kendali kendaraan. Pastikan juga ibu jari
Anda tidak berada di atas kemudi, sehingga tidak terkena saat kemudi berputar.
Hal seperti ini bisa terjadi tanpa disangka-sangka, jadi Anda perlu siap
menghadapinya dengan menjaga kedua tangan tetap pada kemudi serta ibu jari di
bawah kemudi.